30.12.13

Public health advocate dari dokter

13 comments:

  1. Di bawah "dokter" terdapat "public health services". Itu berarti dokter bekerja sebagai pegawai pemerintah untuk kepentingan public health. Mereka biasanya bisa menjadi manajer program di fasilitas kesehatan atau dinas kesehatan. Dokter bisa bekerja dalam public health services sebagai dokter di perusahaan yang berwenang mengelola lingkungan kerja sehingga dapat melindungi pekerja dari kecelakaan akibat kerja.

    Public health services dapat diganti "public health advocate", yang bekerja dengan stakeholder di dalam komunitas "korban" kegagalan sistem public health.

    Disebut korban karena mereka tidak terlindungi oleh sistem. Sistem public health telah gagal melindungi masyarakat. Masyarakat menjadi korban.

    ReplyDelete
  2. Jadi jangan lupa temukan ciri has dari komunitas yang turut dalam proses kejadian penyakit.

    Contoh, penyakit infeksi seksual menular terjadi karena ternyata aturan penggunaan jasa seks tidak pernah diatur. Layanan itu tersedia tanpa ada kendali mutu.

    ReplyDelete
  3. Dalam hal tuberkulosis, aturan anak sekolah wajib imunisasi tidak benar-benar ditegakkan. Jika ditegakkan, anak-anak tidak perlu tertular di sekolah.

    ReplyDelete
  4. Dalam hidrosefalus, apa ada hubungannya dengan konseling pasca pernikahan terkait penyakit genetik dan herediter (saya tidak tahu persis tentang ini). Tetapi kita harus cari sesuatu yang penting diketahui terkait hidrosefalus sebelum kondisi itu benar-benar terjadi.

    ReplyDelete
  5. Setelah hari 3. Gambar-gambar yang disajikan menunjukkan pentingnya program public health.

    Jika kita fokuskan dalam pertanyaan kira-kira mereka terdiri dari:

    Mengapa "air" penting bagi kesehatan?

    Pertanyaan lain yang harus diajukan dan dicari contoh informasi berupa gambar dan referensi:

    Siapa yang mengelola dan menyalurkan air sehingga dapat dimanfaatkan oleh penduduk? Apakah perangkat desa, lsm, PDAM pemerintah, pihak swasta, atau puskesmas?

    Seperti apa proses pengelolaan air itu? Apakah masyarakat harus membayar? Kapan pembayaran dilakukan?

    dan seterusnya..

    Pada akhir kegiatan 2 minggu ini, kita bisa memberi masukan tentang bagaimana mengelola program public health (dalam hal ini air) untuk masyarakat di desa lebih efektif atau lebih efisien dari situasi yang ada.

    ReplyDelete
  6. Demikian juga soal asuransi,

    Gambar yang disajikan telah menjawab ada program public health dalam membayarkan premi asuransi kepada pekerja informal.

    Gambar-gambar itu menjawab pertanyaan:

    Berapa besar dana untuk premi per kepala dari pemerintah daerah?

    Tetapi kita bisa mengajukan pertanyaan lebih jauh:
    Apa kriteria pekerja yang akan dibayarkan oleh pemerintah?
    Bagaimana prosedur sehingga pekerja informal bisa memperoleh bantuan itu?
    Adakah bukti yang menunjukkan pekerja informal benar-benar menggunakan asuransi itu?

    dan banyak lagi pertanyaan..

    ReplyDelete
  7. Paper yang perlu dibaca terkait fokus kita:

    McKinlay, J. B. (1998). Paradigmatic obstacles to improving the health of populations: implications for health policy. salud pública de méxico, 40(4), 369-379.
    http://www.scielosp.org/scielo.php?pid=S0036-36341998000400010&script=sci_arttext&tlng=es

    Pelajari dua diagram di dalam artikel ini.

    Cueto, M. (2004). The origins of primary health care and selective primary health care. American journal of public health, 94(11), 1864-1874.
    http://ajph.aphapublications.org/doi/abs/10.2105/AJPH.94.11.1864

    Pelajari gambar tentang "mengapa orang tidak membuat jembatan?"

    ReplyDelete
  8. Gofin, J., & Gofin, R. (2005). Community-oriented primary care and primary health care. American journal of public health, 95(5), 757.

    bisa membedakan skope primary care dan primary health care. Primary care -- apa yang dikerjakan dokter primer. Primary health care -- kegiatan berbasis masyarakat. masyarakat berupaya mengelola kegiatan untuk kepentingan mereka.

    Agar bisa primary health care, konsep penting adalah community empowerment dan community participation..

    ReplyDelete
  9. Gofin, J., & Gofin, R. (2007). Community-oriented primary care: a public health model in primary care. Revista Panamericana de Salud Pública, 21(2-3), 177-185.

    ReplyDelete
  10. Gofin, J. (2006). On" A Practice of Social Medicine" by Sidney and Emily Kark. Social Medicine, 1(2), pages-107.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dokter yang peduli dengan kondisi sosial dari pasien yang membuat mereka sakit mengacu pada keilmuan yang mereka namakan "social medicine". Nomenklatur ini sudah jarang digunakan tetapi maksudnya sangat jelas bahwa kedokteran terkait dengan masalah-masalah sosial yang menjadi basis dari persoalan penyakit.

      Istilah yang banyak digunakan sekarang adalah social determinants of health.

      Delete
  11. Gruen, R. L., Pearson, S. D., & Brennan, T. A. (2004). Physician-citizens—public roles and professional obligations. JAMA: the journal of the American Medical Association, 291(1), 94-98.

    http://www.cmsc.uicmed.net/filestore/2%20-%20JAMA%20Article.pdf

    artikel yang sangat menarik..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Menurut Gruen dkk, dokter memiliki kedudukan khusus dalam masyarakat. Sebagai warga negara, dokter memiliki moralitas untuk mengajak masyarakat memelihara kesehatan dan mencegah penyakit. Dokter yang pernah koas di ilmu kesehatan masyarakat memiliki wawasan yang memadai tentang bagaimana bekerja sama dengan pihak-pihak di dalam masyarakat dan mengelola advokasi sehingga masyarakat benar mengkuti menjaga kesehatan.

      Artikel ini mendukung bahwa dokter bekerja sebagai advokat public health karena mereka juga warga masyarakat biasa juga.

      Delete